Selasa, 20 Desember 2011

Presbiopia atau mata tua

Pada Presbiopia terjadi gangguan akomodasi pada usia lanjut. Seiring dengan bertambahnya usia maka kemampuan mata untuk melihat dekat semakin berkurang, hal ini disebabkan oleh  lensa mata kita semakin keras dan tidak seelastis  pada usia dibawah 40 tahun sehingga kemampuan untuk melihat dekat mengalami kendala.
Gejala pada presbopia biasanya penderita mengalami keluhan mata berair dan lelah saat membaca dengan jarak yang cukup dekat kemudian sipenderita akan merasa nyaman jika objek yang dibacanya agak sedikit dijauhkan serta diiringi dengan mendekatkan objek pada sinar yang lebih terang.
Solusi untuk membantu bagi penderita Presbiopia adalah dengan menggunakan lensa berkekuatan Plus sesuai dengan usia dan jarak baca sipenderita agar aktifitas melihat dekatnya dapat berjalan secara maksimal.

Astigmatisme

Astigmatisme atau yang sering di sebut dengan. Astigmat adalah suatu keadaan dimana fokus mata tidak pada satu titik sehingga bayangan diteruskan ke mata dan jatuh bayanganya tidak meyatu baik itu dibelakang retina, didepan retina ataupun tepat di retina. Adapun penyebabnya adalah terdapatnya variasi kurvatur atau kelengkungan kornea yang berbeda dan mengakibatkan sinar tidak focus pada satu titik.
Gejala Astigmat pada umumnya ialah mata lelah terutama pada saat mengerjakan yang membutuhkan ketelitian tinggi pada jarak fiksasi, dan sering mengeluhkan sakit kepala pada bagian frontal.Kemudian adapula yang secara tidak sadar memiringkan kepala atau juga menyipitkan mata dan memegang bacaan pada jarak yang dekat seperti penderita Myopia. Adapula yang merasa melihat benda bulat menjadi agak lonjong sehingga benda yang dilihatnya berubah dari bentuk aslinya.
Untuk mengatasi kelainan Astigmat biasanya penderita akan dikoreksi dengan lensa Cylinder agar agar bayangan yang masuk melalui mata dapat meyatu dan jatuh di retina sehingga penderita dapat bekerja dengan optimal

Hypermetropia Atau Rabun Dekat

Seseorang dengan kelainan refraksi Hypermetropia biasanya akan mengalami kesulitan dalam penglihatan jauh hanya saja perbedaanya jika Myopia dikoreksi dengan lensa minus sedangkan Hypermetropia dikoreksi dengan lensa plus . Salah satu penyebab terjadinya Hypermetropia adalah dimana panjang sumbu bola mata biasanya lebih pendek daripada sumbu bola mata yang normal pada umumnya, dan boleh dikatakan keadaan tersebut kebalikannya dari kondisi Myopia. 
Berdasarkan dari penyebab itu, Hypermetropia dapat diklasifikasikan menjadi :
  1. Hypermetropia Axial, dimana keadaan sumbu axial bola mata lebih pendek jika dibandingkan dengan keadaan normal.
  2. Hypermetropia Refraktif, dimana keadaan ini terjadi karena indek bias media refrakta terlalu rendah, sehingga mengakibatkan sistem optis bola mata mengalami penurunan daya bias.
  3. Hypermetropia Kurvatur, dimana keadaan diakibatkan karena kelengkungan kornea terlalu flat/rata, sehingga mengakibatkan kekurangan daya bias pada sistem optis bola mata secara keseluruhan.